
Anak yatim merupakan sosok manusia yang mendapat kedudukan khusus di sisi Allah. Banyak ayat Alquran yang membahas tentang anak yatim, misalnya sikap orang-orang beriman terhadap anak yatim. Setidaknya seperti yang dijelaskan dalam tafsir ibnu katsir Demikian itu karena mereka telah kehilangan orang yang mengurus kemaslahatan mereka dan orang yang memberi mereka nafkah. Maka Allah memerintahkan agar mereka diperlakukan dengan baik dan dengan penuh kasih sayang.
Kemudian disebutkan oleh firman-Nya, diantaranya:
1. Allah berfirman dalam surat An-Nisaa ayat 36:
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,”
Ayat tersebut memerintahkan untuk selalu berbuat baik pada anak yatim dalam berbagai hal. Salah satu diantaranya memberikan hadiah yang memberi perasaan senang dan gembira. Karena berbuat baik kepada mereka dapat meringankan atau menghilangkan kesengsaraan dan penderitaan dan mengangkat martabat.
2. Memuliakan anak yatim
Selain berbuat baik, Allah menyuruh untuk memuliakan dan menghormati anak yatim. Jika tidak berbuat demikian, seseorang akan mendapat teguran dan peringatan dari Allah sebagaimana yang tercantum dalam surat Al-Fajr ayat 17:
كَلَّا بَلْ لَّا تُكْرِمُوْنَ الْيَتِيْمَۙ
“Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim,”
Memuliakan dan menghormati anak yatim dapat membesarkan hati dan mengangkat harga diri. Perasaan anak yatim harus selalu dijaga, jangan sampai melontarkan perkataan kasar dan menyinggung.
Di dalam ayat ini terkandung makna perintah untuk memuliakan anak yatim, sebagaimana disebutkan di dalam hadis yang diriwayatkan dari Sahl (yakni Ibnu Sa’id) bahwa Rasul. pernah berkata: Aku dan orang yang menjamin anak yatim seperti kedua jari ini di dalam surga. Tepatnya, seraya merupakan kedua jarinya, yaitu telunjuk dan jari tengahnya.