Lompat ke konten
Beranda » Syarhus Sunnah: Menjauhi yang Haram dan Akhlak Jelek

Syarhus Sunnah: Menjauhi yang Haram dan Akhlak Jelek

Syarhus Sunnah: Menjauhi yang Haram dan Akhlak Jelek – Hendaklah menjauhi keharaman dan menjaga diri dari namimah (adu domba), dusta, ghibah (membicarakan jelek orang lain), serta berlaku semena-mena dengan tanpa alasan yang benar, juga menjauhi berkata tentang Allah tanpa ilmu. Ini semua merupakan dosa-dosa besar yang di haramkan. Hendaklah memperhatikan pula pekerjaan, makanan yang haram, juga memperhatikan minuman dan pakaian. Hendaklah menjauhi syahwat (yang di haramkan) karena ia adalah faktor yang mengantarkan seseorang pada keharaman. Barangsiapa menggembala di sekitar tanah larangan di khawatirkan ia akan terjerumus ke dalamnya.

Syarhus Sunnah: Menjauhi yang Haram dan Akhlak Jelek

Barangsiapa yang di mudahkan melakukan ini semua, maka ia berada di atas petunjuk agama, dan di harapkan akan mendapatkan kasih sayang Allah.

Semoga Allah memberikan taufik kepada kami dan Anda semua untuk meniti jalan-Nya yang lurus dengan anugerah Allah yang melimpah sejak dulu kala dan kemuliaan Allah yang tinggi lagi agung.

Semoga keselamatan bagi yang mengucapkan salam untuk kami, sedangkan orang-orang yang sesat tidak mendapatkan keselamatan. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.

Telah tamat risalah ini, alhamdulillah berkat anugerah dari Allah. Shalawat Allah kepada Muhammad, keluarga, sahabat, para istri beliau yang suci, dengan salam yang banyak bagi mereka semua.”

Hendaklah menjauhi perkara haram, lebih-lebih lagi dosa besar

Allah Ta’ala berfirman,

إِن تَجْتَنِبُوا۟ كَبَآئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلًا كَرِيمًا

Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang di larang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” (QS. An-Nisaa’: 31)

Ketika menyifati ‘ibadurrahman, Allah berfirman,

وَٱلَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَٰٓئِرَ ٱلْإِثْمِ وَٱلْفَوَٰحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُوا۟ هُمْ يَغْفِرُونَ

Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.” (QS. Asy-Syura: 37)

الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلَّا اللَّمَمَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ ۚ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ ۖ فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ

(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan di rimu suci. Di alah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An-Najm: 32)

Jauhilah Tujuh Dosa Besar!

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ » . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا هُنَّ قَالَ « الشِّرْكُ بِاللَّهِ ، وَالسِّحْرُ ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِى حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ ، وَأَكْلُ الرِّبَا ، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ ، وَالتَّوَلِّى يَوْمَ الزَّحْفِ ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ

Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan (al-muubiqaat).” Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, apa saja dosa yang membinasakan tersebut?” Beliau bersabda, “(1) Syirik kepada Allah, (2) sihir, (3) membunuh jiwa yang haram untuk dibunuh kecuali jika lewat jalan yang benar, (4) makan riba, (5) makan harta anak yatim, (6) lari dari medan perang, (7) qadzaf (menuduh wanita mukminah yang baik-baik dengan tuduhan zina).” (HR. Bukhari, no. 2766 dan Muslim, no. 89)

JIKA INGIN MELIHAT ARTIKEL KAMI LAINNYA KLIK DI SINI