Lompat ke konten
Beranda » CARA MENYEMAI BENIH SAYURAN HIDROPONIK YANG BANER DAN BAGUS BERSAMA KELUARGA FIKRUL AKBAR

CARA MENYEMAI BENIH SAYURAN HIDROPONIK YANG BANER DAN BAGUS BERSAMA KELUARGA FIKRUL AKBAR

Pemanfaatan lahan pekarangan dapat dilakukan dengan menggunakan sistem hidroponik. Hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah namun memanfaatkan air dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Penggunaan air pada hidroponik lebih efisien sehingga dapat diterapkan pada daerah dengan air yang terbatas dan pada lahan pekarangan yang sempit karena keterbatasan tanah.

Langkah awal untuk memulai budidaya hidroponik adalah melakukan penyemaian benih. Penyemaian merupakan proses menumbuhkan benih atau biji menjadi bibit yang akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya (pembesaran).

Alat dan bahan yang digunakan yaitu :

  1. Rockwool sebagai media tanam
  2. Nampan/tray semai
  3. Tusuk gigi
  4. Benih sayuran
  5. Air secukupnya
langkah penyemaian benih

Langkah-langkah penyemaian benih adalah sebagai berikut :

  • Potong rockwool dengan ukuran  2,5 cm x 2,5 cm x 2,5 cm.
  • Rendam rockwool dalam air sampai basah lalu tiriskan sehingga rockwool berada dalam kondisi lembab karena jika terlalu basah dapat mengakibatkan benih membusuk dan tidak pecah menjadi bibit tanaman.
  • Letakkan rockwool di atas nampan atau tray semai.
  • Buatlah lubang di tengah-tengah rockwool dengan tusuk gigi. Usahakan jumlah lubang semai disesuaikan dengan ukuran tanaman jika sudah tumbuh besar.
  • Masukkan biji/ benih tanaman satu persatu ke dalam rockwool dengan tusuk gigi yang dibasahi. Usahakan penempatan benih sesuai serat rockwool sehingga pertumbuhan akar lebih baik.
  • Letakkan pada tempat yang sejuk (jauh dari sinar matahari).
  • Semprot dengan air pada pagi atau sore hari ke permukaan media tanam dimana benih disemai. Jika menggunakan nampan, maka dapat dilakukan dengan memberi genangan sedikit air agar media tanam tetap lembab.
  • Sekitar 1-4 hari akan terlihat benih pecah/sprout/tunas (ditandai dengan warna putih), lama sproutnya benih tergantung jenis tanaman.
  • Jika benih sudah pecah dan muncul bakal daun maka langsung dipindahkan ke tempat yang mendapatkan sinar matahari minimal 6 jam sehari. Benih yang sudah pecah harus mendapatkan sinar matahari langsung.
  • Apabila telah muncul daun hijau sekitar 3-4 daun (umumnya sekitar 10-14 hari setelah semai benih) maka bibit tanaman bisa dipindahkan ke sistem hidroponik yang telah direncanakan
pemilihan benih yang sudah jadi

Yang harus diperhatikan dalam penyemaian benih sayuran untuk hidroponik yaitu :

  1. Kualitas dan pemilihan benih

Benih yang dipilih hendaknya memiliki kualitas daya berkecambah yang baik dan tahan penyakit. Jumlah benih yang disemai juga harus diperhatikan dalam penyemaian. Misalnya, untuk benih pakcoy, selada dapat menggunakan satu benih perlubang tanam atau benih kangkung, bayam dapat menggunakan lebih dari satu perlubang tanam.

  1. Pemilihan media semai

Media untuk persemaian khususnya hidroponik harus dalam keadaan bersih, steril dan mampu menyimpan air dengan baik.

  1. Kebutuhan air

Air berfungsi untuk menjaga kelembaban dan mendukung proses perkecambahan benih. Oleh sebab itu media semai harus tetap dalam kondisi lembab yang dapat dilakukan dengan penyemprotan pada pagi atau sore hari.

  1. Kebutuhan cahaya

Semaian harus mendapatkan cahaya yang cukup untuk proses perkecambahan benih. Saat persemaian hindari semaian berada pada tempat yang gelap atau kondisi gelap. Jika semaian kurang cahaya maka benih sulit berkecambah, lambat berkecambah dan dapat terjadi etiolasi dengan ciri memanjangnya batang namun tidak diikuti dengan pertumbuhan daun.

  1. Kebersihan

Kebersihan tempat persemaian harus dijaga dengan baik agar mampu menekan dan menghindari adanya jamur maupun bakteri yang dapat menghambat proses perkecambahan.